Kambing perah
adalah kambing yang bisa memproduksi susu tinggi sehingga layak untuk
diperah secara ekonomis. Sedangkan yang saat ini ada di sekitar kita
kebanyakan adalah “kambing diperah” alias dipaksakan menjadi kambing
perah karena ketiadaan bibit kambing perah yang unggul dan layak untuk
disebut sebagai kambing perah.
Tapi sebagai peternak sejati kita
memang tidak boleh menyerah dengan keadaan seperti ini, apa yang ada
kita manfaatkan terlebih dahulu sambil terus berusaha memperoleh kambing
perah yang sesungguhnya. Dari pengalaman dan pengamatan kami diberbagai
peternakan perah, ada beberapa jenis kambing yang saat ini dijadikan
kambing perah di Indonesia. Diantaranya ada jenis PE (peranakan etawa),
etawa senduro (etawa putih gundul), bligon (postur besar mirip PE tapi
telinga koploh), jawarandu (postur lebih kecil dari bligon, telinga
biasanya pendek atau ada yang bilang spt daun nangka), dan saanen
ataupun peranakannya.
Dari berbagai jenis ini sebetulnya kalo kita
mau menyeleksi dengan ketat ada saja yang unggul dalam memproduksi susu
(tentu saja dengan kapasitas sesuai jenisnya masing-masing). Untuk
mengetahui potensi produksi susu seekor calon induk tentu yang paling
akurat adalah dari recording induk dan moyang bapaknya. Tapi ini juga
kadang sulit dilakukan karena masih banyak peternakan yang belum
menerapkan recording dan pencatatan silsilah dengan baik. Apalagi kalau
kambing tersebut kita beli dari pasar, tambah gak jelas lagi
silsilahnya. Untuk jenis silangan yang masih memungkinkan untuk
ditelusuri silsilah moyangnya seperti saanen pastikan bahwa calon yang
anda beli jelas keturunan ke berapa (F?) dan dari keturunan pejantan
fullblood/purebreed.
Tapi sekali lagi, sebagai peternak sejati kita
tidak boleh menyerah dengan keadaan yang ada. Pengamatan fisik masih
memungkinkan untuk mengetahui kambing tersebut berpotensi baik atau
tidaknya untuk produksi susu. Tapi perlu dicatat, bahwa pengamatan fisik
tidak bisa memberikan kepastian yang akurat, ini hanya sebagai acuan
saja. Selanjutnya jam terbang dan intuisi peternak yang akan berbicara
dan akan terasah dengan sendirinya ketika menggeluti perkambingperahan.
Secara umum ciri-ciri fisik calon indukan yang baik untuk perah adalah sbb :
1. Tulang pinggul lebar
2. Puting 2 buah dan tidak bercabang.
3. Jarak antar puting jauh, tidak berdekatan.
4. Bentuk puting besar, kenyal dan berisi, tidak kisut.
(puting panjang tidak jaminan calon produksi tinggi)
5. Untuk jenis PE, bligon dan jawarandu bagian calon tempat tumbuhnya ambing biasanya terasa spt
ada gumpalan lemak yang empuk.
6. Nafsu makan terlihat tinggi (rakus).
7. Selanjutnya kambing tersebut memenuhi ciri-ciri umum kambing sehat seperti yang rekan2 sudah
pahami.
Kalau semua ciri itu sudah ada, insyaAllah anda telah memperoleh
kambing dengan calon produksi susu yang cukup baik. Selanjutnya
perawatan dan pakan yang anda berikan sangat menentukan apakah kambing
tersebut akan menjadi kambing perah yang baik atau tidak.